Istilah self-love lagi popular ya saat ini. Sering dengar ini dalam percakapan normal: “Kamu harus mencintai diri sendiri.” “Kenapa kamu ngga mencintai dirimu sendiri?” “Mau ke Salon dulu sebagai wujud self-love.” “Sulit mencintai orang lain sebelum kamu mencintai dirimu sendiri dulu.”, “……….”? (silakan isi sendiri dengan yang biasanya kamu dengar)

self-love penting untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Ini akan membantu kawanMagna dalam mengambil keputusan dalam hidup sesuai kebutuhan dan mempertimbangkan kesejahteraan pribadi.

Apa sih self-love itu? Apakah itu sesuatu yang bisa kita peroleh melalui makeover kecantikan atau dengan membeli baju baru? Atau, apakah punya relasi baru membuat kamu jadi lebih mencintai diri sendiri? Jawaban atas semua pertanyaan ini adalah Tidak. Kenapa?

Meskipun memang terasa nyaman dan memuaskan, kamu tidak dapat menumbuhkan cinta untuk diri hanya melalui jenis aktivitas tersebut.

Mencintai diri sendiri bukan sekadar keadaan merasa baik, tetapi penghargaan terhadap diri sendiri yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis dan spiritual kita. Sama dengan cinta buat orang lain, cinta untuk diri sendiri juga sifatnya dinamis; cinta itu tumbuh melalui tindakan yang mendewasakan dan mengutamakan kebutuhan kita.

Ketika kita bertindak dengan cara yang memperluas cinta dalam diri kita, kita mulai menerima jauh lebih baik tentang kelemahan kita, maupun kekuatan kita. Kita jadi merasa tidak perlu menjelaskan kekurangan kita dan menuntut validasi dari orang lain, karena kita punya kasih sayang untuk diri kita sendiri sebagai manusia yang berjuang untuk menemukan makna pribadi. Mencintai diri sendiri lebih berpusat pada tujuan dan nilai hidup individu.

Lalu, bagaimana caranya mencintai diri ini?

Ini dia, resep 7 cara untuk mencintai diri sendiri  menurut Khoshaba (2012) :                                                      

  1. Menjadi sadar. Orang yang lebih mencintai diri sendiri cenderung tahu apa yang mereka pikirkan, rasakan dan butuhkan. Bukan hanya sekedar yang diinginkan saja. Mereka sadar akan siapa mereka dan bertindak berdasarkan pengetahuan ini, bukan berdasarkan apa yang diinginkan orang lain untuk mereka.
  2. Bertindak berdasarkan apa yang kamu butuhkan daripada apa yang kamu inginkan. Kamu dapat mencintai diri sendiri saat kamu dapat berpaling dari sesuatu yang terasa menyenangkan dan menarik ke apa yang Anda butuhkan untuk tetap kuat, terpusat, dan bergerak maju dalam hidup Anda. Dengan tetap fokus pada apa yang Anda butuhkan, Anda berpaling dari pola perilaku otomatis yang membuat Anda kesulitan, membuat Anda terjebak di masa lalu, dan mengurangi rasa cinta diri. Cara mengetahui kebutuhan secara psikologis dengan mengenal Love-Language diri sendiri. Lakukan tindakan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan psikologis tersebut sesuai Love Language kamu.
  3. Praktikkan perawatan diri yang baik. Kamu akan lebih mencintai diri sendiri kalau lebih memperhatikan kebutuhan dasarmu sebagai manusia. Orang yang memiliki rasa cinta diri yang tinggi menyehatkan dirinya sendiri setiap hari melalui aktivitas yang sehat, seperti makan makanan bernutrisi, berolahraga minimal 15 menit per hari, tidur dan bangun pada waktunya dengan nyenyak dan berinteraksi sosial yang sehat dengan orang-orang terdekat.
  4. Tetapkan batasan. Terbiasa menjawab “iya” untuk setiap permintaan orang lain? Hati-hati yaa. Kamu akan lebih mencintai diri sendiri ketika kamu berani menetapkan batasan atau mengatakan tidak pada pekerjaan, relasi, atau aktivitas yang menghabiskan atau merugikan kamu secara fisik, emosional dan spiritual, atau mengekspresikan diri kamu secara buruk.
  5. Maafkan dirimu. Kita sebagai manusia, secara sadar ngga sadar, bisa begitu keras pada diri kita sendiri. Sisi negatif dari mengambil tanggung jawab atas tindakan kita adalah menghukum diri sendiri terlalu banyak untuk kesalahan dalam belajar dan tumbuh. Kamu harus menerima sisi kemanusiaan kamu (fakta bahwa kamu tidak sempurna), sebelum kamu benar-benar mencintai diri sendiri. Berlatihlah untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri saat membuat kesalahan. Ingat, tidak ada kegagalan, jika kamu telah belajar dan tumbuh dari kesalahan kamu; hanya ada pelajaran yang didapat.
  6. Kamu akan lebih menerima dan mencintai diri sendiri, apa pun yang terjadi dalam hidupmu, saat kamu hidup dengan tujuan (goals) dan niat. Tujuan kamu tidak harus jelas dulu. Tidak apa-apa. Jika niatmu adalah menjalani hidup yang bermakna dan sehat, kamu akan membuat keputusan yang mendukung niat ini dan merasa nyaman dengan diri sendiri saat kamu berhasil dalam tujuan ini. Kamu akan lebih mencintai diri sendiri jika melihat dirimu ternyata mampu mencapai apa yang ingin kamu lakukan.

Selamat jatuh cinta dengan diri sendiri!

Referensi : Khoshaba, Deborah. (2012). A Seven-Step Prescription for Self-Love. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love