Menjadi mahasiswa sepertinya tidak pernah lepas dari dilema. Kalau sebelumnya kita sudah membahas salah jurusan setelah menjadi Maba, ada lagi nih satu kegalauan yang dihadapi calon mahasiswa itu sendiri,
Ya, memilih jurusannya.
Ketika waktu kian berlalu, tapi belum bisa menentukan jurusan nih, salah satu alasan yang klasik biasanya adalah konflik batin: ikutin minat dan passion, atau ikutin kata ortu?
Perlu diketahui alasan ortu suka mendikte jurusan itu:
- Takut berbahaya / berisiko
- Khawatir cuma ikut-ikutan, bukan karena passion
- Ragu dengan peluang karir
- Gender (perempuan kok ambil teknik, laki-laki kok desain)
- Merasa anaknya berbakat di bidang lain
- Pada kasus tertentu, karena pengaruh dari obsesi orang tua juga, misalnya: dulu orang tua ingin menjadi dokeer, tapi ga punya biasa. Jadi sekarang cita-cita tersebut ingin diteruskan oleh anak.
Di sisi lain, jika kita memandang dari minat atau passion, passion bukan ditemukan, tapi ditanamkan. Ini bukan passionku, aku salah di kelas ini. Bukan seperti itu, kita bisa mengetahui passion kita setelah melakukan upaya eksplorasi atau pengembangan diri terhadap aktivitas tertentu, jadi sesungguhnya minat atau passion itu juga bisa berubah loh.
Saling mendengarkan adalah kuncinya. Hal pertama yang dilakukan anak adalah mendengarkan alasan ortu. Pahami maknanya. Begitu pula dengan orang tua.
Nah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam posisi bimbang seperti ini:
- Utarakan keinginan dengan komunikasi yang intens dan efektif (tidak terlibat konflik). Pelan-pelan saja, tapi terus berlanjut.
- Yakinkan orang tua tentang pilihanmu. Kamu bisa yakinkan orang tua dengan banyak mengumpulkan informasi terkait universitas tersebut, hingga prospek kedepannya. Cari pengalaman sukses dari orang-orang terkait.
- Berdamai dengan pilihan orang tua. Baik pilihan ortu maupun diri sendiri bukan satu-satunya penentu sukses. Ada yang lebih penting, yaitu gimana kamu mengembangkan diri sebaik mungkin.
- Be positive about that. Dari keraguan orang tua, justru bakal membuka pikiran lebih luas loh. Pertanyaan mereka membuat kamu berpikir ulang dan cari tahu tentang jurusan atau kampus lebih mendalam. Bisa perihal fasilitasnya, karir ke depannya, dll.
- Take a break. Kalau belum bisa jawab pertanyaan mereka, istirahat dulu dan buat aja list positif-negatif tentang jurusan atau kampusmu, sebagai bahan pertimbangan. Ambil keputusan dengan berani dan punya antisipasi dari keputusan yang diambil, karena semua keputusan tentunya punya konsekuensi. Tentu saja, selain itu, dengarkan pendapat ortu dan pahami dari perspektif mereka, pahami juga konsekuensinya.
Keberhasilan itu bukan dari satu keputusan aja loh, tapi dari keputusan lainnya. Intinya, kalau kebanyakan mikir, malah ga pernah siap ambil keputusan. Setiap langkah keputusan, harus disertai dengan pertimbangan minat atau passion, dan juga bakat. Masih bingung dengan minat bakatmu, Psikolog Magna Penta sangat siap untuk membantu kalian! Temukan arah minat, potensi kognitif, dan kaitannya dengan penyesuaian diri belajr teman-teman juga loh, lengkap dengan saran praktis apa yang harus dilakukan dalam proses meraih cita-cita.
gambar diambil dari: pixabay