Setiap anak memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Namun, apakah anak menyadari perbedaan tersebut pada usianya? Dan apakah mereka mampu mengoptimalkan perbedaan tersebut pada kesehariannya?

Nah, memahami adanya perbedaan dan mengoptimalkan perbedaan tersebut menjadi tugas orang tua dan guru sebagai orang dewasa terdekat anak. Kali ini, mari kita membahas terkait anak dengan kecerdasan istimewa atau Gifted.

Apa yang dimaksud gifted?

Menurut National Association for Gifted Children (NAGC), anak gifted adalah mereka dengan bakat atau kapabilitas untuk tampil pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata anak lain seusianya (biasanya turut ditandai dengan potensi kecerdasan/IQ yang tinggi). Nah, meskipun demikian, mereka memerlukan modifikasi pada tata laksana pendidikannya untuk mengoptimalkan potensinya. Hal ini dikarenakan anak gifted dapat kesulitan mengikuti pelajaran reguler di sekolah. Anak dengan gift dapat berasal dari kalangan ras, etnis, status sosial ekonomi manapun.

Selain dari kebutuhan dalam pendidikannya, di sisi lain, meskipun dikatakan berbakat secara intelegensi, perkembangan sosioemosi anak-anak gifted mungkin akan tertinggal dibandingkan perkembangan intelektualnya (tidak sinkron). Misalnya, dari segi regulasi emosi, social skills, kemampuan dalam menghadapi tantangan dan kritikan, kepercayaan diri, persepsi diri, dan motivasi. Oleh karena itu, penting bagi tenaga profesional dan orang tua untuk mempehatikan perkembangan sosioemosinya agar sejalan dengan intelektualnya.

NAGC juga melampirkan daftar traits atau karakteristik anak gifted, beberapa diantaranya seperti:

  1. Kognitif: Jumlah kosakata yang tinggi, ketertarikan dalam memecahkan masalah dan menerapkan konsep, kemampuan berpikir kritis yang tinggi, skeptis, dan persisten
  2. Kreativitas: Kreatif, inventif, intuitif, fleksibel, kemampuan berfantasi
  3. Afektif: Intensitas dan kedalaman emosi yang tidak biasa, sensitif atau empati dengan perasaan orang lain, memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri atau orang lain, sehingga kerap merasa frustasi
  4. Perilaku: Spontan, impulsif, Sering mempertanyakan sesuatu, energik, sangat fokus pada apa yang menjadi minatnya

Oleh karena itu, selain dari segi tata laksana pendidikan, orang tua juga perlu memperhatikan pendekatan parenting yang tepat. Idealnya, cara orang tua membimbing anak di rumah dapat membantu meningkatkan kesempatan perkembangan pendidikannya di sekolah. Metode parenting yang sesuai juga dapat mendukung pemikiran dan rasa ingin tahu anak sembari mengurangi risiko/sisi negatif dari gift, seperti rasa cemas dan perfeksionisme.

Menurut Dr. Tali Shenfield (dari Advanced Psychology Services), metode parenting yang esensial untuk anak gifted adalah metode otoritatif (authoritative parenting style), di mana orang tua menetapkan aturan dan pedoman yang diharapkan diikuti oleh anak, namun tetap responsif dan melibatkan anak dalam pembuatan maupun penerapannya.

Orang tua perlu memberikan aturan dan batasan bagi anak dalam berperilaku, disertai dengan alsan yang jelas. Anak perlu memahami mengapa berbagai aturan dan batasan dibuat, baik dari perspektif logika dan moral. Perhatikan, mungkin orang tua dan anak akan memperdebatkan kehadiran aturan-aturan ini, anak juga akan berupaya menggunakan pemikiran mereka untuk menghindari aturan atau konsesuensi dari aturan tersebut.

Orang tua juga perlu siap membatasi anak dengan sikap yang tenang namun tegas, agar orang tua dapat mempertahankan posisi sebagai pemberi aturan.

Tanpa bimbingan orang tua, anak gifted cenderung mengambil terlalu banyak tanggung jawab, kerap merasa terisolasi atau insecure (karena perbedaannya dengan anak lain), dan kesulitan meregulasi emosi mereka. Mereka juga dapat mengalami masalah sosiemosi, terutama pada masa remaja.

Bagaimana strateginya?

  1. Bersikap tenang dan konsisten dalam penerapan aturan, cobalah jangan sampai memunculkan argumen.
  2. Pastikan bahwa anda dan pasangan memiliki prinsip dan tujuan yang sama, sehingga penerapan aturan dapat berjalan dari sisi orang tua manapun.
  3. Berikan anak kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya.
  4. Jangan membandingkan anak dengan orang lain.
  5. Jangan terlalu menekankan masalah nilai pada anak.
  6. Pastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, karena anak gifted cenderung memiliki rutinitas yang sangat sibuk (sekolah, program pendidikan khusus gifted, ekskul, peminatan/hobi). Pastikan ia memiliki waktu untuk bermain, bersosialisasi, dan beristirahat.

Info lebih lanjut terkait strategi tersebut dapat dilihat di artikel di bawah ini.

Jika orang tua merasakan adanya perbedaan pada sikap dan perilaku anak, baik terkait gifted atau keluhan terkait tumbuh kembang anak secara umum, Anda dapat melakukan pemeriksaan dan konsultasi tumbuh kembang bersama psikolog kami di Magna Penta.

References:

National Association for Gifted Children. 2019. Key Considerations in Identifying and Supporting Gifted and Talented Learners: A Report from the 2018 NAGC Definition Task Force. Presented to the NAGC Board of Directors, March 2019. https://nagc.org/page/what-is-giftedness

Advanced Psychology Services. 2023. Parenting Styles & Strategies that Work Best with Gifted Children (article by Dr. Tali Shenfield). https://www.psy-ed.com/wpblog/best-parenting-styles-for-gifted-children/

Karakteristik Anak Gifted menurut National Association for Gifted Children

https://dev.nagc.org/resources-publications/resources/my-child-gifted/common-characteristics-gifted-individuals/traits

Strategi Parenting untuk Anak Gifted

https://www.psy-ed.com/wpblog/best-parenting-styles-for-gifted-children/