Melanjutkan dari pembahasan sebelumnya mengenai Overthinking, kali ini kita akan membahas mengenai “sahabat”-nya, yaitu kecemasan.

Kebetulan, kecemasan ini juga “bersaudara” dengan ketakutan.

Nah, apa beda cemas dan takut?

Singkatnya, takut merupakan reaksi emosi pada sumber bahaya yang riil dan spesifik, sedangkan cemas adanya rasa takut yang berlebihan pada stimulus yang bervariasi (tidak spesifik), yang dirasa berpotensi membahayakan atau menjadi stressor. Namun, keduanya saling berhubungan. Rasa takut dapat menyebabkan kecemasan, kecemasan dapat menyebabkan rasa takut.

Cemas adalah reaksi yang normal terhadap stress. Sesekali merasa cemas adalah hal yang biasa. Misalnya, mencemaskan kesehatan, masa depan, masalah keluarga, dll. Kecemasan pada tingkat ringan justru dapat bermanfaat pada beberapa situasi. Kecemasan dapat mengingatkan kita akan bahaya dan membantu kita mempersiapkan diri serta memberikan perhatian lebih terhadap sumber stress/potensi bahaya.

Jika kecemasan tersebut masih pada taraf normal, terkendali, dan berjangka pendek, ada beberapa latihan dan tomdalam yang dapat membantu seseorang untuk mengatasinya, beberapa di antaranya adalah:

  • Manajemen stress
  • Teknik relaksasi
  • Mempertahankan support system
  • Latihan fisik / olahraga

Di sisi lain, tingkat kecemasan yang tinggi, berulang dan berlebihan, justru dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Gangguan kecemasan seperti ini adalah salah satu gangguan mental yang banyak terjadi. Namun, gangguan kecemasan dapat ditangani dengan penanganan psikologis, misalnya psikoterapi.

Secara umum, untuk dapat dikatakan gangguan, rasa takut/cemas biasanya memiliki simptom sebagai berikut:

  • Tidak proporsional dengan situasi atau tidak sesuai usia
  • Menghambat kemampuan untuk berfungsi normal pada kehidupan sehari-hari (menyebabkan kesulitan konsentrasi, masalah tidur, dll)

Perlu diingat bahwa dua poin di atas belum otomatis membuktikan bahwa seseorang mengalami gangguan kecemasan. Perlu dilakukan asesmen oleh tenaga ahli untuk mendiagnosa seseorang mengalami gangguan kecemasan dan penanganan yang sesuai dengan gangguan tersebut, mengingat bahwa ada beberapa tipe gangguan kecemasan (GAD, Panic Disorder, Social Anxiety Disorder, dll).

Namun, apabila rasa cemas tersebut sudah terlalu sering muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda mungkin perlu mulai mencari tahu dan bertanya pada tenaga ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi: