Pernah ga sih, merasa ga yakin sama kemampuan diri sendiri untuk melakukan tugas, tanggung jawab, atau kegiatan lain? Ada yang berpendapat kalau hasil pekerjaan nggak akan maksimal karena merasa insecure dan rendah diri duluan, ada juga yang jadinya membandingkan diri sendiri dengan pandangan yang rendah dari orang lain. Dalam ilmu Psikologi, keyakinan kita terhadap kemampuan diri sendiri ini disebut Efikasi Diri (Self Efficacy).
Yakin untuk apa? Untuk mengelola dan melakukan tindakan dalam mencapai tujuan. Kondisi ini berlaku umum loh. Kalau sebagai siswa, berarti siswa harus yakin bahwa dia sendiri mampu mengerjakan PR, tugas sekolah, membuat rangkuman, dll. Sama halnya dengan mahasiswa, dia harus yakin bisa menyelesaikan skripsi dan menjalani proses kuliah tepat waktu. Begitu juga dengan karyawan/pekerja, dia harus yakin bahwa dia mampu menjadi pekerja keras, bisa menghandle komplain klien/nasabah dengan baik, yakin bisa menghadapi atasan, dll. endingnya, harapannya adalah pencapaian prestasi baik prestasi sekolah maupun prestasi kerja, dan juga tentunya dapat mencapai kepuasan hidup.
Kalau misalnya Efikasi Diri kita rendah, memang apa dampaknya?
Cemas ketika mau ujian karena kita tidak siap, menghindari pelajaran Matematika karena kita merasa gak bisa, burn out bagi pekerja, stress dengan laporan harian dll. Menunda-nunda pekerjaan, susah tidur, mudah sakit, banyak macamnya lagi. Jadi karena Efikasi Diri kita rendah, kita cenderung menghindari hal-hal yang harus kita hadapi. Justru ini akan memperburuk keadaan.
Sebenarnya, kondisi-kondisi di atas bukan disebabkan karena ancaman dari hal yang akan dihadapi, tapi lebih karena kita merasa tidak punya kemampan / keterampilan untuk mengelola hal-hal yang berisiko tadi.
Dengan Efikasi Diri yang baik, seseorang pasti yakin bahwa dirinya dapat menguasai situasi dan memberikan hasil yang positif. Jadi dalam situasi menekan pun, ia berupaya untuk tetap produktif. Efikasi Diri ini akan mengarahkan kita untuk merasa, berpikir dan memotivasi diri sendiri sehingga kita dapat berperilaku yang sesuai dan mampu menghadapi situasi yang kurang menyenangkan.
Secara garis besar, ada 4 faktor agar muncul Efikasi Diri dalam diri seseorang :
- Pengalaman sukses diri sendiri
- Pengalaman keberhasilan orang lain
- Persuasi verbal dari orang lain
- Keadaan fisik dan emosional individu itu sendiri
Nah, jadi ada kaitannya dengan keadaan fisik dan emosional ya… Tadi ada kata kunci ‘merasa”. Merasa yakin, merasa mampu. Mana yg lebih optimal, bekerja dengan fisik yang sehat dan suasana hati yang senang, atau kerja dengan fisik yang sedang kelelahan sehingga moodnya juga gak karuan? Pastinya yang pertama ya.. jadi ternyata kondisi fisik yang bugar serta emosi yang stabil sangat mempengaruhi produktivitas kita.
Atau pernah mendapatkan arahan atau masukan ketika curhat dengan teman? Arahan dari atasan dalam bekerja dengan lebih efektif? Nah hal-hal tersebut termasuk ke dalam persuasi verbal dari orang lain. Jadi, arahan atau masukan dari orang lain dapat memberikan motivasi dan meningkatkan keyakinan diri kita juga loh.
Faktor lain, mungkin teman-teman merasa tidak yakin dengan potensi diri sendiri karena belum memahami benar minat dan bakatnya. Minat dan bakat itu penting untuk diketahui. Minat itu lebih diwarnai oleh emosi, suka / tidak suka, cocok / tidak cocok, sesuai selera / tidak. Nah kalau bakat, lebih pada potensi kognitif yang kita miliki. Misalnya, minat berinteraksi dengan orang lain, ternyata pemahaman bahasanya juga baik (bakat), jadi pas nih kalau berkutat di bidang marketing, contohnya. Jadi memang penting banget untuk mengetahui minat dan bakat kita loh, terutama untuk endidikan lanjutan maupun dunia kerja. Kalau mau tau bakat dan minatmu, Magna Penta juga bisa banget melayani pemeriksaan terkait bakat minat hingga konsultasi dengan psikolog terkait dua hal tersebut loh, yuk cari tau!
Baca juga artikel sebelumnya tentang Self Care.