Speech delay adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan dalam berbahasa atau berbicara. Saat ini, kondisi speech delay cukup mudah ditemui (terutama pada usia 1-4 tahun), sehingga mungkin sudah tidak asing lagi ya dengan istilah ini. Tanda dan gejala speech delay yang umumnya ditemui adalah sbb:
1. Kurang merespon saat dipanggil
2. Sulit menirukan suara
3. Lebih sering melakukan gerakan tubuh / menunjuk sesuatu ketika berkomunikasi
Pada beberapa kasus, ada gejala lain yang ditunjukkan anak, seperti tidak merespon/tidak mampu mengikuti instruksi verbal sederhana, tidak menunjukkan reaksi, atau mencari sumber suara. Di sisi lain, ada juga anak yang sesungguhnya mampu mengenali sumber suara dan menunjukkan reaksi, namun kesulitan dalam memberikan respon secara verbal.
Nah, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi speech delay adalah penggunaan gadget pada usia dini (yang sudah kita bahas di Artikel, Agustus 2023).
Kira-kira, faktor apalagi sih yang dapat mempengaruhi keterlambatan ini, apa dampaknya, dan bagaimana penanganannya?
Selain penggunaan gadget, keterlambatan bicara pada anak juga dapat dipengaruhi oleh (Saputra & Kuntarto, 2020):
1) model yang ditiru,
2) kurangnya bimbingan,
3) kurangnya model pengajaran bahasa,
4) kurangnya motivasi untuk berbicara,
5) kebiasaan anak dalam menonton TV, dan
6) kebiasaan anak bermain.
Pola asuh orang tua yang diketahui sebagai salah satu faktor penting dalam perkembangan anak secara umum, tentunya turut mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Pola asuh demokratis di mana anak dberikan kesempatan luas untuk menyampaikan pendapat dan kebebasan dengan tetap di bawah pengawasan diduga membantu perkembangan bahasa anak. Orang tua yang lebih dominan menunjukkan sikap ramah dan penguatan berupa pujian ketika anak menunjukkan perilaku positif, serta dukungan ketika anak menghadapi kesulitan mampu menstimulasi perkembangan anak yang positif baik secara perilaku maupun emosi.
Terus, bagaimana cara menstimulasi anak dengan speech delay?
1. Proaktif mengajak anak untuk berbicara/berinteraksi dua arah, berikan anak pertanyaan-pertanyaan yang lebih banyak,
2. Bacakan bucu cerita bergambar atau bernyanyi lagu anak bersama (terutama lagu yang melibatkan call and response),
3. Konsultasikan masalah perkembangan anak dari ahli/profesional, terutama apabila anak tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam kurun waktu yang lama. Hal ini dimaksudkan agar anak memperoleh metode belajar bahasa yang efektif dan dapat segera mengejar ketertinggalan bahasanya untuk usia sekolah kelak.
Nah buat para orang tua, di Magna Penta kita juga bisa membantu pemeriksaan dan konsultasi seputar perkembangan tumbuh kembang anak loh, untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi kita melalui WhatsApp atau nomor yang ada di website ya!
Reference:
Badawieh, Muntaha & Al-Shamsi, Ayesha. (2023). The Factors That Impact The Speech Delay In The First Three Years Of A Child’s Life. Journal of Language and Linguistic Studies, 19(1), 13-20.
Kusmawati, I.I., Argaheni, N.B., Sukamto, I.S., Putri, N.R., & Linh, N.D. (2023). The Relationship between Parenting Style and The Development of Pre-School Children. Junal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.11(1), 81-86. Saputra, Adi & Kuntarto, Eko. (2020). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH. Repository Unja. (Unpublished)