Stigma negatif terkait keputusan seseorang untuk menemui profesional di bidang kesehatan jiwa (seperti psikiater atau psikolog) masih sangat kuat di masyarakat saat ini. Oleh karena itu, banyak orang masih merasa takut untuk meraih bantuan psikologis pada profesional.

Apa yang menjadi penghalang?

1. Stigma negatif bahwa orang yang menemui psikolog dilabel sebagai orang ‘gila’, ‘lemah mental’, dll. Stigma ini bahkan dapat datang dari keluarga atau teman sendiri (orang-orang terdekat).

2. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan bantuan profesional, terutama untuk treatment jangka panjang seperti melibatkan intervensi, terapi, atau pengobatan.

3. Sikap terhadap perilaku help-seeking atau profesional itu sendiri. Perasaan tidak ingin menyusahkan orang lain, malu (secara pribadi atau terhadap lingkungan sosial),rasa skeptis / keraguan terhadap pertolongan profesional, rasa khawatir akan menghadapi diskriminasi/dihakimi oleh psikolog yang menangani, menjadi penghambat perilaku help-seeking. Tidak sedikit orang menghindari pertolongan psikologis dari profesional karena mereka takut akan dihakimi terkait keluhan mereka, atau bahwa privasi meraka akan tersebar. Belum lagi rasa takut apabila baru bertemu psikolog untuk pertama kalinya. Hal ini juga dapat diakibatkan cerita mengenai pengalaman buruk orang lain yang pernah menemui psikolog.

Nah, pada beberapa kasus, benar adanya bahwa ada orang-orang yang telah mencoba menemui profesional, namun tidak berjalan baik. Mereka tidak merasakan adanya perubahan yang lebih baik / malah merasa kondisi yang dialami menjadi lebih buruk, hingga tidak merasa ‘sreg’ dengan psikolog terkait.

Lalu, apa yang perlu dilakukan jika hal itu terjadi?

Yang paling penting, jujurlah dengan apa yang menjadi kendala.

Rasa tidak nyaman, perasaan stuck dengan kondisi yang tidak kunjung membaik, diskusikan hal tersebut dengan psikolog Anda. Coba tanyakan apa langkah yang dapat Anda ambil selanjutnya, seperti perubahan rencana treatment, hingga mengganti psikolog lain yang dirasa lebih ‘tepat’ untuk Anda. Biasanya, Anda juga akan diminta mengisi form berisi gambaran permasalahan yang dihadapi dan harapan setelah sesi dengan psikolog. Anda dapat menuliskannya dan menyampaikannya langsung kepada psikolog.

Jangan ragu untuk membantu diri sendiri yaa. Nah, untuk kalian yang baru mau memulai, di Magna Penta kamu bisa memulai dengan sekedar bertanya agar lebih tergambar mengenai sesi konsultasi bersama psikolog di WhatsApp kami!

Yuk kita cari solusinya bersama!

Referensi:

https://thetherapyhub.com.au/i-saw-professional-help-for-my-mental-health-but-it-didnt-work-what-do-i-do-next/

https://www.vice.com/id/article/435gkw/mahalnya-biaya-melawan-depresi-dan-menjaga-kesehatan-mental-di-indonesia

Sapiro, Beth, et.al. 2023. “It’s Just Hard Reaching Out”: Factors Affecting Help-Seeking Behaviors among Independent College Students. Journal of College Student: Retention: Research, Theory & Practice. 1-26.